MAKALAH
ENTERPRISE RESOURSE PLANING (ERP)
“Return
On Investmen (ROI)”
Disusun
oleh:
Gito
Aru Susanto (201253048)
M.
Didik Kurniawan (201253185)
Fajar
hermawan (201253063)
Noor
Choliq P (201253149)
Abdullah
Maimun (201253119)
FAKULTAS TEKNIK
PROGDI SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Seringkali kita hanya
berfokus pada keuntungan atas produk atau jasa, akan tetapi kita seharusnya
juga menghitung Return On Investmen (ROI) secara akurat untuk mendapatkan
kepastian dan keyakinan bahwa usaha yang dijalankan mampu terus berkembang.
Dalam menjalankan
bisnis, seorang entrepeneur harus memperhatikan jumlah dana yang harus
diinvestasikan dalam mencapai target penjualan, jumlah keuntungan yang
diperoleh dan bagian dari keuntungan tersebut yang akan digunakan untuk
mengembangkan bisnis. Apabila investasi yang dilakukan hanya menghasilkan
keuntungan yang sedikit, maka usaha tersebut akan mengalami kesulitan untuk
berkembang di masa yang akan datang dan bahkan dalam jangka panjang akan
mengalami kegagalan.
1.2
Tujuan
Tujuan dalam pembahasan
ini antara lain :
1. Mengetahui
apa itu ROI
2. Mampu
menghitung Laba Atas Investasi
1.3
Landasan
Teori
Denies Priatinah dan Prabandaru
Adhe Kusuma dalam Jurnalnya yang berjudul “Pengaruh
Return On Investment (ROI), Earning Per Share (ESP), Dan Dividen Per Share
(DPE) Terhadap Harga Saham Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia (BEI) Periode 2008-2010”menjelaskan bahwa mengambil keputusan
untuk menanamkan dana yang beruapa saham di buah perusahaan, hendaknya invetor
mempertimbangkan berbagai macam faktor yang dapat mempengaruhi harga saham.
Dalam hal ini investor sebaiknya tidak hanya mempertimbangkan laba bersih
perusahaan saja, tetapi faktor-faktor yang lain, seperti return on investment,
earning per share dan dividen per share.
Yoga Pratama Putra,
Moch. Dzulkirom AR Dan Sri Mangesti Rahayu dalam Jurnalnya yang berjudul “Pengaruh Return On Investment, Return On
Equity, Net Profit Margin, Dan Earning Per Share Terhadap Harga Penutupan Saham
Perusahaan (Studi Kasus Pada Perusahaan Properti Dan Real Estate Yang Terdaftar
Di BEI Periode 2010-2012)” menjelaskan bahwa kinerja keuangan perusahaan
yang diukur dari ROI, roe, npm, dan eps mempunyai pengaruh terhadap harga
penutupan saham.
Arsul Ardiansyah,
Muhammad Ali Dan Yansor Djaya Dari Manajemen Dan Keuangan, Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis, Universitas Hasanuddin, Makasar dalam Jurnalnya yang berjudul “Hubungan Informasi Komponen Arus Kas Dan Return
On Investment Terhadap Return Saham”menjelaskan bahwa arus kas operasi dan
return on investment berpengaruh secara positif terhadap return saham.
Sedangkan arus kas investasi dan pendanaan tidak memberikan pengaruh terhadap
return saham.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian
Return On Invesment
Menurut munawir
(1195:89) ROI (return on investment) adalah salah satu bentuk dari rasio
profitabilitas yang dimaksudkan dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan
keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasinya
perusahaan untuk menghasilkan keutungan.
Besar ROI di pengaruhi
oleh dua faktor :
1. tingkat
perputaran aktiva yang digunakan untuk operasi
2. profit
margin, yaitu besarnya keuntungan operasi yang dinyatakan dalam prosentase dan
jumlah penjualan bersih. Profit margin ini mengukur tingkat keuntungan yang
dapat dicapai oleh perusahaan dihubungkan dengan penjualannya.
Menurut abdullah faisal
(2002:49) ROI ini sering disebut return on total assests dipergunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan menggunakan
keseluruhan aktiva yang dimilikinya.
Dalam dunia keuangan Rate Of
Return (ROR) atau Return On Investment (ROI), atau terkadang biasa
disebut dengan return, adalah suatu ratio peroleh atau kehilangan uang dari
sebuah investasi berhubungan dengan jumlah uang yang telah di investasikan.
Jumlah perolehan ataupun kehilangan uang merujuk kepada bunga, profit/loss,
gain/loss atau net income, sedangkan uang yang telah di investasikan merujuk
pada asset, modal/capital, uang pokok/principal atau basis biaya/cost basis
dari investasi tersebut.
ROI adalah juga dikenal sebagai
tingkat laba (rate of profit). ROI adalah hasil di suatu investasi saat ini
atau masa lampau, atau hasil yang diperkirakan di suatu investasi masa depan.
ROI pada umumnya dinyatakan sebagai persentase dibanding/bukannya nilai sistim
desimal.
ROI tidak mengindikasikan berapa
lama suatu investasi dikelola. Bagaimanapun, ROI paling sering dinyatakan
sebagai suatu tingkat pengembalian tahunan, dan paling sering dinyatakan untuk
suatu tahun fiskal atau penanggalan.
ROI digunakan untuk membandingkan
laba atas investasi antara investasi-investasi yang sulit dibandingkan dengan
menggunakan nilai moneter. Sebagai contoh, suatu investasi senilai 1000 rupiah
yang menghasilkan bunga 50 rupiah jelas memberikan lebih banyak uang daripada
investasi senilai 100 rupiah yang memberikan bunga 20 rupiah. Tapi investasi
100 rupiah memberikan ROI yang lebih besar.
Maka bisa dikatakan bahwa ROI
digunakan oleh kebanyakan perusahaan untuk membandingkan hasil investasi di
mana uang yang diperoleh atau hilang (atau uang yang telah diinvestasikan), dan
tidaklah mudah melakukan perbandingan tersebut dengan menggunakan nilai
moneter.
Salah satu tahapan yang
harus diselesaikan dalam pemilihan software sistem ERP adalah membuat kasus
bisnis. Kasus bisnis (bisuness case) digunakan untuk menunjukkan sejauh mana
sistem tersebut dapat mendukung dan bermanfaat bagi bisnis. Melalui kasus
bisnis kita dapat melakukan evaluasi dan memberikan dukungan atas proyek
tersebut.
Salah satu aspek yang
harus dilakukan dalam membuat kasus bisnis adalah menghitung potensial Return
of investment (ROI). Dengan ROI kita dapat menunjukkan seberapa besar
peluang manfaat proyek tersebut dibandingkan dengan investasi yang sudah
dikeluarkan. Nilai-nilai yang terhitung dan dirinci dengan jelas dapat
digunakan untuk mendapatkan dukungan manajemen atas proyek tersebut, dan dukungan
penuh dari manajemen merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan
implementasi sistem.
ROI, secara konseptual
adalah penghematan yang dihasilkan sebagai akibat adaptasi satu sistem bisnis
baru atau proses baru. Idealnya, sebuah perusahaan harus dapat menunjukkan
bahwa sistem yang lama atau sistem yang baru dapat menyelesaikan pekerjaan
dengan efisien dibnding system lama.
2.2
Kelebihan
Dan Kelemahan ROI
Menurut Abdullah
(2002:50)
Kelebihan ROI
1. selain
ROI berguna sebagai alat control juga berguna untuk keperluan perencanaan. ROI
dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan apabila perusahaan akan
melakukan ekspansi.
2. ROI
dipergunakan sebagai alat ukur profitabilitas dari masing-masing produk yang
dihasilkan oleh perusahaan. Dengan menerapkan sistem biaya produksi yang baik,
maka modal dan biaya dapat dialokasikan kedalam produk yang dihasilkan oleh
perusahaan, sehingga dapat dihitung masing-masing.
3. Kegunaan
ROI yang paling prinsip adalah berkaitan dengan efesiensi penggunaan modal,
efesiensi produk efesiensi penjualan. Hal ini dapat dicapai apabila perusahaan
telah melaksanakan praktik akutansi secara benar dalam artian mematuhi sistem
dan prinsip-prinsip akutansi yang ada.
Kelemahan ROI
1. Mengingat
praktek akutansi dalam perusahaan seringkali berbeda maka kelemahan prinsip
yang dihadapi adalah kesulitan dalam membandingkan rate of return suatu
perusahaan dengan perusahaan lain.
Dengan
menggunakan analisa rate of return atau return on investment saja tidak dapat
dipakai untuk membandingkan dua perusahaan atau lebih dengan memperoleh hasil
yang memuaskan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar